Selasa, 21 Mei 2013

'Malam Pertama Di Alam Kubur'

 

Banyak orang lebih memikirkan “keamanan” dari pada “kesempatan.” Orang yang seperti itu ibarat lebih takut menghadapi “kehidupan” daripada “kematian

Setiap makhluk yang hidup dalam dunia ini pasti akan merasai mati dan mati itu pasti. Mati adalah bercerai roh dari badan, tetapi ianya bukanlah satu babak yang penyudah dalam arena kehidupan di dunia, malah ianya sebagai suatu proses sementara bagi menempuh kehidupan yang kekal abadi yang bermula dari alam kubur. Setiap makhluk ini tidak terlepas dari mati.

Setiap detik pasti ada orang yang meninggal dunia dan pada setiap detik juga pasti ada bayi yang baru dilahirkan. Begitulah rutin kehidupan dunia ini. Yang hidup akan mati, yang pergi akan digantikan dengan yang baru. Kita di dunia adalah umpama seorang musafir yang singgah sebentar berteduh di bawah sebatang pokok. Kemudian dia akan meneruskan perjalanannya ke alam kubur ataupun alam barzakh. Menurut kamus Mukhtar al-Shahhah oleh Abu Bakr al-Razi, barzakh bermaksud dinding pembatas antara dua benda. Berdasarkan (iktikad) Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah, setiap manusia akan berada di dalam satu alam yang dinamakan ALAM BARZAH. Ia terletak di antara alam dunia dan alam akhirat.

 ALAM BARZAH ADALAH ALAM KELANGGENGAN
 

Diceritakan berdasarkan suatu riwayat babad walisongo tentang pertemuan antara syeikh siti jenar dengan seorang panditho dari Negara India yang menguasai kitab menantang siti jenar untuk adu rasa tentang pengetahuan wudhatul wujud dan reinkarnasi bahwa setiap makhluk hidup akan mengawali hal yang baru setelah dia meninggal dunia tergantung nilai amal kebaikan yang dilakukan di dunia,nanti setelah meninggal ia akan berwujud seperti apa?maka tantangan pertama ditujukan kepada pendeta itu untuk menunjukkan bukti-buktinya,maka diajaklah syekh siti jenar oleh pendeta itu untuk menembus alam reikarnasi,disana siti jenar ditunjukkan roda kehidupan seperti apa,namun syekh siti jenar hanya tersenyum dan hanya menyaksikan saja apa yang disampaikan oleh pendeta itu dan pendeta itu menjelaskan masalah apa yang dilakukan oleh penghuni dalam alam akherat sesuai apa yang disampaikan dari pendapat pendeta itu,ada siksaan ada kemenangan ada kenikmatan,dan oleh pendeta itu ditunjukkan lagi alam satmata yaitu alam kelanggengan dimana dengan mengikuti ajaran……..,maka dia tidak perlu reinkarnasi lagi,namun syeikh siti jenar hanya tersenyum kemudian pendeta itu berkata pada siti jenar:wahai syeikh jika anda mengikuti ajaran….,anda akan selamat dari perputaran reinkarnasi dan anda akan mencapai kesempurnaan hidup yang langgeng menjauhi rantai samsara kehidupan dan selamanya anda akan mencapai pencerahan dalam hidup,namun apa yang di utarakan oleh pendeta itu tidak diselingi perkataan oleh siti jenar ,syeikh hanya tersenyum,setelah selesai menyampaikan isi kitab pendeta itu bertanya lagi pada siti jenar,”bagaimana tuan syeikh apakah anda yakin dengan ajaran wudatul wujud apakah anda dapat menyelamatkan anda di dimensi reinkarnasi”
Syeih siti jenar hanya tersenyum,baiklah pendeta jika saya menunjukkan alam kelanggengan dalam cara islam apakah anda mengakui bahwa Alloh sebagai Tuhan yang mutlak Tuhan yang berhak disembah,baiklah silahkan anda masuk kelorong itu,dan saksikan apa yang terjadi,begitu diperintahkan oleh siti jenar maka pendeta itu masuk ke lorong tak lain adalah lorong dimensi alam barzah,gak lama kemudian pandeta itu bilang “ampun-ampun saya akui ajaran syeikh yang paling benar”wahai pendeta apa yang engkau ketahui di alam sana”disana saya ditampakkan beberapa orang yang terbelenggu disiksa secara kejam tanpa ampun oleh beberapa orang yang tinggi besar,saya perhatikan satu persatu sampe saya mendekati orang yang menyiksa tadi,tiba tiba saya dibentak oleh orang tinggi besar tadi,”hai kenapa kamu kesini?sekali bentakan langsung membuat saya langsung terpental jauh seperti disambar halilintar sampai jantungku mau copot dan saya langsung kluar dari area situ lalu syeikh menjelaskan bahwa sesungguhnya orang yang tinggi besar itu adalah penjaga alam barzah yang sedang menunaikan tugasnya,di alam sana ,disana akan ditampakkan seluruh perbuatan manusia,jika ada kekurangan pada manusianya pada waktu hidup di dunia maka malaikat itu akan menyiksanya,ketahuilah wahai pendeta bahwa alam yang telah engkau tunjukkan kepadaku masih tergolong alam jin,alam jin yang bikin anda terhalusinasi dengan keadaan yang anda ketahui,ketahuilah bahwa alam barzah adlah alam kelanggengan atau alam penantian di hari kiamat,jadi disana manusia tidak bisa reinkarnasi seperti yang anda jelaskan,di alam barzah manusia hidup secara normal seperti di alam dunia,arwahnya di sana sangat membutuhkan kiriman doa kepada yang masih hidup di dunia ,dan jika kiriman doa itu telah sampai ke arwakh yang dituju maka doa tadi akan berwujud makanan,makanan itu dari surga dan malaikat yang mengantarkannya atas izin dari Alloh,sampai diceritakan kebenaran ini kepada sang pendeta akhirnya pendeta itu paham tentang ajaran islam dan langsung bersyhadat yang langsung dibimbing oleh syeikh siti jenar,maka mulai saat itu pendeta itu menjadi salah satu murid syeikh siti jenarDiceritakan berdasarkan suatu riwayat babad walisongo tentang pertemuan antara syeikh siti jenar dengan seorang panditho dari Negara India yang menguasai kitab menantang siti jenar untuk adu rasa tentang pengetahuan wudhatul wujud dan reinkarnasi bahwa setiap makhluk hidup akan mengawali hal yang baru setelah dia meninggal dunia tergantung nilai amal kebaikan yang dilakukan di dunia,nanti setelah meninggal ia akan berwujud seperti apa?maka tantangan pertama ditujukan kepada pendeta itu untuk menunjukkan bukti-buktinya,maka diajaklah syekh siti jenar oleh pendeta itu untuk menembus alam reikarnasi,disana siti jenar ditunjukkan roda kehidupan seperti apa,namun syekh siti jenar hanya tersenyum dan hanya menyaksikan saja apa yang disampaikan oleh pendeta itu dan pendeta itu menjelaskan masalah apa yang dilakukan oleh penghuni dalam alam akherat sesuai apa yang disampaikan dari pendapat pendeta itu,ada siksaan ada kemenangan ada kenikmatan,dan oleh pendeta itu ditunjukkan lagi alam satmata yaitu alam kelanggengan dimana dengan mengikuti ajaran……..,maka dia tidak perlu reinkarnasi lagi,namun syeikh siti jenar hanya tersenyum kemudian pendeta itu berkata pada siti jenar:wahai syeikh jika anda mengikuti ajaran….,anda akan selamat dari perputaran reinkarnasi dan anda akan mencapai kesempurnaan hidup yang langgeng menjauhi rantai samsara kehidupan dan selamanya anda akan mencapai pencerahan dalam hidup,namun apa yang di utarakan oleh pendeta itu tidak diselingi perkataan oleh siti jenar ,syeikh hanya tersenyum,setelah selesai menyampaikan isi kitab pendeta itu bertanya lagi pada siti jenar,”bagaimana tuan syeikh apakah anda yakin dengan ajaran wudatul wujud apakah anda dapat menyelamatkan anda di dimensi reinkarnasi”
Syeih siti jenar hanya tersenyum,baiklah pendeta jika saya menunjukkan alam kelanggengan dalam cara islam apakah anda mengakui bahwa Alloh sebagai Tuhan yang mutlak Tuhan yang berhak disembah,baiklah silahkan anda masuk kelorong itu,dan saksikan apa yang terjadi,begitu diperintahkan oleh siti jenar maka pendeta itu masuk ke lorong tak lain adalah lorong dimensi alam barzah,gak lama kemudian pandeta itu bilang “ampun-ampun saya akui ajaran syeikh yang paling benar”wahai pendeta apa yang engkau ketahui di alam sana”disana saya ditampakkan beberapa orang yang terbelenggu disiksa secara kejam tanpa ampun oleh beberapa orang yang tinggi besar,saya perhatikan satu persatu sampe saya mendekati orang yang menyiksa tadi,tiba tiba saya dibentak oleh orang tinggi besar tadi,”hai kenapa kamu kesini?sekali bentakan langsung membuat saya langsung terpental jauh seperti disambar halilintar sampai jantungku mau copot dan saya langsung kluar dari area situ lalu syeikh menjelaskan bahwa sesungguhnya orang yang tinggi besar itu adalah penjaga alam barzah yang sedang menunaikan tugasnya,di alam sana ,disana akan ditampakkan seluruh perbuatan manusia,jika ada kekurangan pada manusianya pada waktu hidup di dunia maka malaikat itu akan menyiksanya,ketahuilah wahai pendeta bahwa alam yang telah engkau tunjukkan kepadaku masih tergolong alam jin,alam jin yang bikin anda terhalusinasi dengan keadaan yang anda ketahui,ketahuilah bahwa alam barzah adlah alam kelanggengan atau alam penantian di hari kiamat,jadi disana manusia tidak bisa reinkarnasi seperti yang anda jelaskan,di alam barzah manusia hidup secara normal seperti di alam dunia,arwahnya di sana sangat membutuhkan kiriman doa kepada yang masih hidup di dunia ,dan jika kiriman doa itu telah sampai ke arwakh yang dituju maka doa tadi akan berwujud makanan,makanan itu dari surga dan malaikat yang mengantarkannya atas izin dari Alloh,sampai diceritakan kebenaran ini kepada sang pendeta akhirnya pendeta itu paham tentang ajaran islam dan langsung bersyhadat yang langsung dibimbing oleh syeikh siti jenar,maka mulai saat itu pendeta itu menjadi salah satu murid syeikh siti jenar.

 

kematian adalah berpindahnya ruh seseorang yang telah meninggal menuju alam kubur atau alam barzah sebagai gerbang akhirat. Alam barzah merupakan alam gaib yang tidak mampu diterawang oleh manusia peristiwa-peristiwa yang terjadi di sana, kecuali dengan berita-berita dari wahyu Alquran dan sunah.
Jauh sebelum mayit mengalami peristiwa-peristiwa di alam kubur, berupa pertanyaan malaikat, adzab dan nikmat kubur, dll. Mayit pun sudah mengalami hal-hal ghaib yang tidak mampu ditangkap oleh panca indera manusia. Pada saat jenazah akan dikebumikan, orang-orang di sekitarnya tidak mengetahui apa yang dialami saudara mereka yang telah wafat tersebut. Rasulullah bersabda,
إذَا وُضِعَتْ الْجِنَازَةُ فَاحْتَمَلَهَا الرِّجَالُ عَلَى أَعْنَاقِهِمْ فَإِنْ كَانَتْ صَالِحَةً قَالَتْ : قَدِّمُونِي قَدِّمُونِي ، وَإِنْ كَانَتْ غَيْرَ صَالِحَةٍ قَالَتْ : يَا وَيْلَهَا أَيْنَ يَذْهَبُونَ بِهَا ، يَسْمَعُ صَوْتَهَا كُلُّ شَيْءٍ إِلَّا الْإِنْسَانَ وَلَوْ سَمِعَهَا الْإِنْسَانُ لَصَعِقَ
Apabila jenazah telah dibawa oleh orang-orang di atas pundak-pundak mereka (menuju kubur pen.), seandainya pada masa hidupnya ia adalah orang yang shalih, ia akan mengatakan, “Segerakanlah aku!! segerakanlah aku!!” Namun jika ia dahulu orang yang tidak shalih, ia akan mengatakan, “Celaka! Hendak kemana kalian membawa jenazah ini! Seluruh makhluk mendengar suara tersebut kecuali manusia, andaikata seseorang mendengarnya, pasti dia akan pingsan.” (HR. Bukhari, no. 1314)
Al-‘Aini mengatakan, “Hadis ini dijadikan dalil bahwsanya seluruh makhlu mendengarkan perkataan mayat kecuali manusia.” (‘Umdatul Qari, 8:114)
Posisi mayit yang sangat dekat dengan orang-orangyangmasihhidup yaitu dipikul di atas pundak-pundak pembawa jenazah tidak membuat orang di sekitarnya mendengarkan apa yang ia katakan disebabkan dimensi mereka sudah berbeda.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tentang keadaan orangyang tidak menaati Allah dan rasul-Nya semasa hidupnya, bagi mereka didatangkan seorang teman yang jelek untuk menemaninya di alam kubur. Setelah itu, ia dipukul oleh malaikat dengan sebuah pukulan yang membuat sang mayit berteriak sehingga terdengar oleh semua makhluk kecuali jin dan manusia.
Teks-teks wahyu di atas menunjukkan bahwasanya manusia tidak memiliki kemampuan untuk menerawang ke alam barzah karena keterbatasan kemampuan indera manusia.
Pertanyaannya, bagaimana kalau seandainya yang mengaku bisa mengetahui hal-hal tersebut adalah orang-orang yang berperawakan shaleh dengan penampilan layaknya orang-orang yang dekat dengan Allah? Saudari Suciati dan pembaca yang kami hormati, hakikat keshalehan seseorang tidak dapat diukur dengan menilai penampilan, pencitraan, serta fisik mereka yang baik. Tolok ukur keshalehan seseorang adalah sejauh mana mereka meneladani Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya dalam hal ‘akidah, akhlak, dan ibadah.
Berkaca dari perjalanan hidup sahabat-sahabat rasulullah yang shaleh, kita tidak menemukan aktivitas mereka menerawang kejadian dan peristiwa di alam barzah dan mereka juga tidak memiliki kemampuan dalam hal itu, padahal mereka adalah wali-wali Allah.
Allah merahasiakan alam gaib ini mengandung hikmah yang sangat dalam bagi kita manusia, di antaranya:
  1. Rasulullah bersabda, “Kalau seandainya kalian tidak saling menguburkan, niscaya aku berdoa kepada Allah agar kalian mendengar adzab kubur.” Ketika seseorang mendengar adzab kubur tentulah mereka merasa takut kemudian pingsan, lalu siapa yang akan menguburkan mayit.
  2. Allah menutup aib mayit yang berdosa -apabila mereka orang yang suka berbuat dosa-, agar mereka tidak digunjing orang yang hidup setelahnya. Demikian juga apabila mereka orang yang baik, keluarga mereka tidak akan berhenti berbuat amal jariyah dan mendoakannya karena mengetahui keadaanya yang baik di alam barzah.
  3. Seandainya orang yang meninggal itu adalah orang yang celaka, ketidaktahuan pihak keluarga tentulah tidak mebuat mereka merasa terguncang dan berputus asa.
  4. Pihak keluarga tidak akan merasa minder dan malu apabila ternyata khalayak mengetahui bahwa keluarga mereka yang dikubur tersebut tengah disiksa.
  5. Apabila seseorang mengetahui peristiwa di alam kubur, maka permasalahan ini tidak termasuk ujian mengimani permasalahan yang gaib.
 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman mengenai pengakuan nabi-Nya, Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam,
قُل لآأَقُولُ لَكُمْ عِندِى خَزَآئِنُ اللهِ وَلآأَعْلَمُ الْغَيْبَ وَلآأَقُولُ لَكُمْ إِنِّي مَلَكٌ إِنْ أَتَّبِعُ إِلاَّ مَايُوحَى إِلَيَّ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الأَعْمَى وَالْبَصِيرُ أَفَلاَ تَتَفَكَّرُونَ
Katakanlah: Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang gaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah: “Apakah sama orang yang buta dengan yang melihat?” Maka apakah kamu tidak memikirkan(nya)?” (QS. Al-An’am: 50)
Inilah pengakuan Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam, betapa beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengetahui perkara gaib, padahal ia adalah kekasih Allah. Lalu ada orang-orangyang berlatarbelakang bertapa di kuburan, memuja ruh-ruh nenek moyang, datang-datang mengklaim tahu urusan ghaib. Apakah tidak layak kalau kita cap mereka adalah pendusta?
Atau mereka juga yang membawa biji tasbih, berbaju putih, bersurban layaknya wali, mengaku mendapat kabar dari langit. Tentunya nabi kita yang suci lebih layak tahu daripada mereka.
Rasulullah bersabda,
مَنْ أَتَى كَاهِناً أَوْ عَرَّافاً فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ
Barangsiapa yang mendatangi dukun atau tukang ramal, kemudian membenarkan apa yang mereka katakana, maka ia telah kufur dengan apa yang diturunkan kepada Muhammad.” (HR. Ahmad, no.9784)
Atau hanya sekedar bertanya tetapi tidak mempercayainya, rasulullah mengancamnya dengan sabdanya,
مَا مِنْ رَجُلٍ يَأْتِي كَاهِنًا فَيَسْأَلُهُ إِلا حُجِبَتْ مِنْهُ التَّوْبَةُ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً، فَإِنْ هُوَ آمَنَ بِمَا يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِاللَّهِ
Tidaklah seorang mendatangi dukun, lalu bertanya padanya, kecuali terhalang taubatnya selama 40 hari. Apabila dia mempercayai perkataan dukun tersebut, maka dia telah kufur kepada Allah.” (Mu’jam Al-Kabir Ath-Thabrani, 15:469)

Al-Imam Ahmad, Abu Dawud, An-Nasai, Ibnu Majah, serta yang selainnya, telah meriwayatkan dari hadits Al-Baro’ bin ‘Azib, bahwa suatu ketika para sahabat berada di pekuburan Baqi’ul ghorqod. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mendatangi mereka. Beliau pun duduk. Sementara para sahabat duduk disekitarnya dengan tenang tanpa mengeluarkan suara, seakan-akan di atas kepala mereka ada burung.

Beliau sedang menanti penggalian kubur seorang yang baru saja meninggal.
Ini menunjukkan bahwa tatkala seorang hamba berada di pekuburan, dituntunkan kepadanya untuk bersikap tenang, diam, hening, dan tidak mengucapkan dzikir-dzikir dengan suara yang keras. Terlebih lagi berbicara mengenai urusan-urusan dunia yang fana. Dalam suasana yang seperti ini, hendaknya dia berpikir tentang kematian yang akan menimpa setiap manusia tanpa terkecuali. Sudahkah dia berbekal diri untuk menghadapinya. Ini membutuhkan perenungan yang dalam, sehingga melahirkan keimanan, ketakwaan, dan amal sholeh yang diterima disisi Allah.
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengangkat kepalanya dan mengucapkan:
“Aku berlindung kepada Allah dari adzab kubur.”
Beliau mengucapkannya sebanyak tiga kali. Setelah itu, beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya bila seorang yang mukmin menghadap ke alam akhirat dan meninggalkan alam dunia, turun kepadanya sejumlah malaikat berwajah putih yang seolah-olah seperti matahari. Mereka membawa sebuah kain kafan dan minyak wangi dari surga. Mereka pun duduk di dekatnya sejauh mata memandang. Lalu datanglah malaikat pencabut nyawa dan duduk di dekat kepalanya. Malaikat pencabut nyawa berkata:

“Wahai jiwa yang baik, keluarlah engkau kepada keampunan dan keridhoan Allah Subhanahu wa Ta’ala.”
Maka nyawanya keluar dan mengalir seperti air yang mengucur dari mulut wadah. Lalu malaikat pencabut nyawa mengambilnya. Nyawanya tidak dibiarkan sekejap mata pun berada di tangan malaikat pencabut nyawa dan segera diambil oleh para malaikat yang berwajah putih tadi. Kemudian mereka meletakkannya pada kain kafan dan minyak wangi surga yang telah mereka bawa. Maka nyawanya mengeluarkan aroma minyak wangi misik yang paling terbaik di muka bumi. Lalu mereka menyertainya untuk naik ke langit. Tidaklah mereka melewati sekumpulan malaikat melainkan para malaikat itu akan bertanya: “Siapakah nyawa yang baik ini?” Mereka menjawab: “Ini adalah Fulan bin Fulan”, dan disebutkan namanya yang paling terbaik ketika mereka memanggilnya di dunia.

Tatkala mereka telah sampai membawanya kelangit, mereka meminta agar pintu langit dibukakan untuknya. Maka dari setiap langit dia diiringi oleh para penjaganya sampai ke langit berikutnya. Demikianlah yang akan terjadi hingga dia sampai ke langit yang disana ada Allah. Maka Allah berfirman:
“Catatlah oleh kalian bahwa hambaku (ini) berada di surga ‘illiyyin, dan (sekarang) kembalikanlah dia ke muka bumi. Sungguh darinya Aku telah menciptakan mereka, dan padanya Aku akan mengembalikan mereka, serta darinya pula Aku akan mengeluarkan mereka sekali lagi”.

Kemudian nyawanya dikembalikan ke dalam jasadnya. Lalu datanglah dua orang malaikat kepadanya. Keduanya bertanya, siapa Rabbmu? Maka dia menjawab, Rabbku adalah Allah. Keduanya kembali bertanya, apa agamamu? Maka dia menjawab, agamaku adalah islam. Keduanya kembali bertanya, siapa orang yang telah diutus di tengah kalian ini? Maka dia menjawab, beliau adalah utusan Allah. Keduanya kembali bertanya, siapakah yang telah mengajarimu? Maka dia menjawab, aku membaca kitab Allah, beriman kepadanya dan membenarkannya.

Kemudian terdengarlah suara yang menyeru dari langit, “Hambaku ini telah benar. Bentangkanlah untuknya permadani dari surga dan bukakanlah sebuah pintu ke surga”.
Maka harum wangi surga pun menerpanya dan kuburnya diperluas sejauh mata memandang. Lalu datang kepadanya seorang yang bagus wajahnya, pakainnya, dan harum wanginya. Orang itu berkata, bergembiralah dengan segala yang akan menyenangkanmu. Ini adalah hari yang dahulu engkau telah dijanjikan. Maka si mukmin bertanya kepadanya, “Siapakah engkau? Wajahmu adalah wajah yang datang dengan membawa kebaikan.” Dia pun menjawab, “Aku adalah amalmu yang sholih.” Lalu si mukmin berkata, “Wahai Rabbku! Segerakanlah hari kiamat agar aku kembali kepada keluarga dan hartaku”.

Selanjutnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Adapun bila seorang yang kafir meninggalkan alam dunia dan menghadap ke alam akhirat, turun kepadanya dari langit sejumlah malaikat yang berwajah hitam legam. Mereka membawa sebuah kain kafan yang buruk dan kasar. Mereka pun duduk di dekatnya sejauh mata memandang. Lalu datanglah malaikat pencabut nyawa dan duduk di dekat kepalanya. Malaikat pencabut nyawa berkata,

“Wahai jiwa yang buruk, keluarlah engkau kepada kemurkaan dan kemarahan Allah”.

Maka nyawanya tercerai berai di dalam jasadnya. Kemudian malaikat pencabut nyawa merenggut nyawanya seperti mencabut besi pemanggang daging dari bulu domba yang basah. Setelah malaikat pencabut nyawa mengambilnya, tidak dibiarkan sekejap mata pun berada di tangannya dan segera diambil oleh para malaikat yang berwajah hitam legam tadi. Lalu mereka meletakkannya pada kain kafan (yang telah mereka bawa) itu. Sehingga keluarlah dari nyawanya seperti bau yang sangat busuk di atas muka bumi.
Kemudian mereka naik bersamanya. Tidaklah mereka melewati sekumpulan malaikat melainkan para malaikat itu akan bertanya, siapakah nyawa yang buruk ini? Mereka menjawab: “Ini adalah Fulan bin Fulan” dan disebutkan namanya yang paling terburuk ketika mereka memanggilnya di dunia.

Kemudian mereka membawanya naik sampai ke langit dunia dan dimintakan agar pintu langit di bukakan untuknya. Namun pintu langit tidak dibukakan untuknya”.

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membaca ayat yang berbunyi,

“Tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan mereka tidak akan masuk surga sampai onta bisa masuk ke dalam lubang jarum.” (QS. Al-A’rof: 40)
 

:::Keadaan Tubuh Kita Di Alam Kubur:::

 

Sesungguhnya mayat di dalam kubur akan melewati beberapa fase perubahan. Dan secara ringkas beberapa fase tersebut sejak malam pertama masuk ke kuburan hingga 25 tahun setelahnya...

Berikut ini fase tersebut...:

- Malam Pertama:

Di kuburan PEMBUSUKAN BERAWAL pada daerah PERUT dan KEMALUAN..

SUBHANALLAH..
''PERUTdan KEMALUAN'' adalah DUA HAL TERPENTING yang anak cucu adam ini saling bergulat dan menjaganya di dunia..

Dua hajat yang karenanya Allah azza wa jalla membuat manusia merugi di dunia..akan membusuk pada malam pertamanya di kuburan..

Setelah itu..Mulailah ''JASAD BERUBAH WARNA'' menjadi hijau kehitaman...
Setelah ''BERBAGAI MAKE UP''..dan alat-alat kecantikan membuatnya memiliki ragam pesona..nanti tubuh manusia hanya akan memiliki SATU WARNA SAJA...

- Malam Kedua..
Di kuburan, mulailah anggota-anggota tubuh membusuk seperti: limpa, hati, paru-paru dan lambung.

Hari Ketiga
Di kuburan..mulailah anggota-anggota tubuh itu mengeluarkan bau busuk tidak sedap...

- Seminggu Setelahnya..
Wajah mulai tampak membengkak..dua mata..kedua bibir dan pipi...

- Setelah 10 hari..
Tetap terjadi pembusukan..pada kali ini pada anggota-anggota tubuh tersebut..perut..lambung..limpa..

- Setelah Dua Minggu..
Rambut mulai rontok..

- Setelah 15 Hari
Lalat hijau mulai bisa mencium bau busuk dari jarak 5 km..dan ulat-ulat pun mulai menutupi seluruh tubuhnya..

- Setelah Enam Bulan
Anda tidak akan menemukan kecuali rangka tulang saja...

- Setelah 25 Tahun..
Rangka tubuh ini akan berubah menjadi semacam biji.. dan di dalam biji tersebut..anda akan menemukan satu tulang yang sangat kecil disebut..ADJBUDZ DZANAB'' (tulang ekor)..

Dari tulang inilah kita akan dibangkitkan oleh Allah azza wa jalla pada hari kiamat...

Inilah tubuh yang selama ini kita jaga...
Inilah tubuh yang kita berbuat maksiat kepada Allah dengannya...

Oleh karena itulah..
Jangan biarkan umur kita melewati jasad ini sia-sia..karena dia akan mendapatkan kejadian seperti itu..

Aku memohon keteguhan kepada Allah untukku dan untuk Anda sekalian...



Ya Allah..
Dzat yang membolak-balikkan hati..tetapkanlah hati kami di atas agama-Mu..
Ya Allah..
jadikanlah kuburan kami sebagai satu taman dari taman-taman syurga..dan jangan jadikan dia sebagai satu lobang dari lobang-lobang api neraka...Aamin Ya Rabbal alamiin...
Wallahu 'alam bishawwab.

Terima Kasih......
 

 
 
 


1 komentar: